ANGGOTA DPR SEMPAT SINGGAH DI DOLLY

Kasus lima anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, yang kepergok berada di sekitar lokalisasi Dolly, Surabaya terus menjadi bahan pembicaraan masyarakat Lumajang. Kalau alasannya untuk cari makan, mengapa harus ke Dolly, kata Bupati Lumbung Informasi Rakyat Lumajang Zainal Abidin, Kamis (1/4)

Hasil menyimak kabar yang berada di lintas berita timbul suatu instropeksi diri (tapi aku bukan anggota DPR), pertanyaan dan macam-macam dalam benak pikiran (ini subyektif tentunya). Aku ingat waktu kampanye PEMILU yang baru lalu dilaksanakan, janji-janji ditebarkan yang bernuansa peduli kepada kita (rakyat). Kepedulian yang dijanjikan sebagian besar yaitu untuk memakmurkan, bersedia berbagi pendapatan, ini dan itu gratislah, anti korupsi dan sebagainya.
Timbul suatu pertanyaan apa yang menjadi penyebab wakil kita bertindak seperti yang di beritakan di lintas berita itu, apa karena teramat sangatnya(pemborosan kata ya, biar mantep) besar tunjungan sehingga bingung untuk menghabiskan, padahal kalau ingat sama janji akan berbagi dan akan peduli terhadap kita yang diwakili sangatlah banyak diantara kita yang sanggup dengan ikhlas menerima sebagian tunjangannya untuk mencukupi kebutuhan primer.
Kalau dikembalikan kepada wujud, memang DPRpun juga manusia yang tidak sempurna tidak bebas dari salah, lupa dan khilaf tetapi harus diingat bahwa salah, lupa dan khilaf harus dikontrol sedemikian rupa biar tidak menjadi suatu program yang auto run (pinjam istilah program komputer) . Tulisan ini tidak bermaksud membela atau menyalahkan siapa yang terlibat hanya ikut prihatin apa yang sedang terjadi, dan semoga tidak berkelanjutan sehingga timbul persaan bahwa kita (rakyat) dikianati oleh janji yang berakibat di PILEG (Pemilihan Legeslatif) mendatang yang sebagai golput bertambah banyak.
Semoga hanya terjadi di satu tempat saja dan tidak berulang lagi.