Dadapan adalah sebuah dusun yang terletak di tepian sungai Brantas, desa Telogorejo kecamatan Pagak Malang Selatan. Posisinya disebelah tenggara desa Jenggala kecamatan Kepanjen . Dimana desa Jenggala adalah bekas kraton kerajaan Jenggala, menurut para orang tua di desa Jenggala.
Daerah yang tepat berada di sebelah timur kecamatan Kalipare ini penduduknya bermata pencaharian sebagai petani, nelayan, wiraswasta dan sebagian sebagai TKW/TKI. Ada juga industri rumahtangga makanan instan gatot (makanan dari ketela pohon) yang dipasarkan di supermarket-supermarket daerah Malang dan Surabaya.
Jika dihubungkan dengan nama dan posisi dusun Dadapan dekat dengan kraton kerajaan Jenggala dijaman kerajaan Kahuripan, ditepi sungai Brantas tempat penyeberangan ketiga putri (klenting biru, klenting merah dan klenting kuning) yang dibantu oleh kepiting raksasa Yuyu Kangkang, menuju rumah mbok rondo Dadapan tempat tinggal Ande-ande Lumut (Panji Asmorobangun).
Selain Yuyu Kangkang (kepiting raksasa) adalagi hewan raksasa yang disebut Bader Bang sisk kencono (ikan jenis tawes bersisik emas) di sungai Brantas tepatnya di daerah waduk Karangkates . Keberadaan hewan raksasa ini ada seorang nelayan mengaku pernah melihat penampakannya di permukaan sungai berantas ketika mencari ikan diwaktu hujan gerimis, sekitar tahun 90an . tentang kebenarannya tentu masih banyak perdebatan. Menurut warga sekitar, munculnya penampakan salah satu hewan itu diikuti oleh musibah tenggelamnya seseorang di sungai Brantas.
Kisah Berkaitan dengan Kampung Dadapan.
Dahulunya, Jenggala dan Kediri berada dalam suatu wilayah bernama Kahuripan. Tapi oleh Airlangga dibagi dua karena takut terjadi perang saudara. Sebelum meninggal, Airlangga sempat berpesan, Kediri dan Jenggala harus kembali disatukan dalam suatu ikatan pernikahan antara anak Jayengnagara (Penguasa Jenggala) dan anak Jayengrana (Penguasa Kediri). Tapi pernikahan bukan berdasarkan perjodohan melainkan atas dasar suka sama suka.
Panji Asmarabangun (anak Jayengnagara) dan Sekartaji (anak Jayenggrana) secara rahasia sudah bersahabat sejak kecil. Mereka selalu menghabiskan waktu bersama dengan ditemani Simbok dan Prasanta, dua pembantu setia.
Keputusan untuk menikahkan Panji dengan Sekartaji membuat Padukasari (isteri kedua Jayengrana) tidak terima. Karena Padukasari menginginkan Intan Sari yang bersanding dengan Panji. Padukasari kemudian menculik dan menyembunyikan Sekar bersama Candrawulan (ibunda Sekartaji - isteri pertama Jayengrana) di rumah peristirahatan di luar kota.
Mengetahui Sekar menghilang, Panji kecewa. Langsung menolak usul Padukasari yang minta pernikahan tetap berlangsung dengan Intan Sari sebagai mempelai wanitanya. Panji yang kecewa, berkelana untuk mencari Sekar dan Candrawulan. Kemudian diangkat anak oleh mbok Rondo yang berterimakasih karena sudah menolongnya. Panji berganti nama menjadi Ande-Ande Lumut.
Sementara itu Candrawulan berhasil mengirim pesan ke Jayengrana melalui burung merpati. Sekar dan Candrawulan dibebaskan, Padukasari dan Intan Sari melarikan diri.
Tapi Sekartaji tidak langsung senang. Karena Panji sudah pergi berkelana entah kemana. Sekar yang kecewa, memutuskan berkelana juga untuk mencari Panji bersama Simbok. Lalu ditampung dirumah mbok Wati yang memiliki 2 anak perempuan bernama Klenting Merah dan Klenting Biru, dan memanggil Sekartaji denga sebutan klenting kuning.
Panji Asmorobangun (Ande-Ande Lumut) terus berkelana dan sampai di kampung Dadapan terus tinggal bersama mbok Rondo. Karena mau balas budi, mbok Rondo Dadapan lalu membuka lowongan untuk siapa saja yang mau menjadi isteri Ande-Ande Lumut. Berita ini didengar oleh mbok Wati sehingga menyuruh kedua putrinya untuk ikut melamar(unggah-unggahi) Ande-ande lumut, ikut serta pula klenting kuning yang penasaran dengan keberadaan Ande-ande lumut di kampung Dadapan. Ketika akan berangkat, Mbok Wati merias kedua putrinya sedangkan klenting Kuning dibaluri kotoran binatang.
Perjalanan ketiga klenting dari rumah mbok Wati ke rumah mbok Rondo Dadapan harus menyeberangi sungai yang deras aliran airnya. Ketiganya berhasil menyeberang dengan bantuan kepiting raksasa Yuyu Kangkang, sebagai imbalan Yuyu Kangkang minta klentng tersebut rela untuk dijamahnya. Hanya klnting Kuning yang tidakdijamah, karena bau kotoran disekujur tubuhnya.
Dan ternyata usaha mbok Rondo memang ada hasilnya. Ande-Ande Lumut, alias Panji Asmarabangun bisa bertemu lagi dengan Sekartaji yang sudah ganti nama menjadi Klenting Kuning. Kedua sejoli tersebut lalu sepakat pulang untuk melanjutkan rencana menikah.
Beberapa daerah/tempat/sesuatu yang bernama Dadapan,
- Dusun Dadapan di desa Tlogorejo kecamatan Pagak Kabupaten Malang Jawa Timur
- Desa Dadapan, kecamatan Wajak kabupaten Malang Jawa Timur
- Dam/Waduk Dadapan Desa Majenang, Kecamatan Gemolong kabupaten Sragen Jawa Tengah
- Desa Dadapan Wonokerto Turi Sleman Jawa Tengah
- Desa Dadapan Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan Jawa Timur
- Dadapan Hotel di Bali
- Dadapan, desa Ketep kecamatan Sawangan Magelang Jawa Tengah
- Desa Dadapan Kecamatan Grujugan Kabupatn Bondowoso Jawa Timur
- Dusun Dadapan, Desa Boyolangu, kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur
- Pedukuhan Dadapan di BantuI Yogyakarta
Sumber : http://pangeran229.wordpress.com/2008/05/21/temmy-rahadi-ande-ande-lumut-imel-cahyati/
33 komentar:
salam sahabat
jadi tahu lebih dalam dengan DADAPAN mas terima kasih saya hampir lupa tuh wilayah tersebut,terima kasih
@Dhana/戴安娜 : terimakasih juga mbak Dhana. klo pulang bisa mancing juga disini.
lam knal sob,,, berharap kunjungan balik n follow!!!
bermanfaat mas buat yg blum tahu dadapan :D phdal orng mlng selatan juga aku..hehe di tunggu iinfo daerah yg lainnya mas....
@threex-hans : siap meluncur ke TKP mas, thanks atas kunjungannya
@leysehan.net : mas andri, makasih ya
nice info
Salam Kenal Massss...tukar Link Yukkkk
Info Bguss neeee
cerita rakyat semacam ini harus dipelihara agar tak dilupakan dan anda telah melakukannya. di desa saya juga ada legendanya tapi sekarang sudah tak terdengar lagi orang bercerita tentang itu. mungkin saya harus melakukan hal ini juga cuma kurang data. apalagi ceritanya tidak terkenal seperti ande-ande lumut. sedang banyak tempat dengan nama sama di kabupaten brebes juga banyak desa dengan nama sama, yaitu larangan.
berkunjung lg nich sob!!!
salam sahabat, ceritanya panjang ya Gan jadi tahu tentang Dadapan, nice post Gan Mantap
@Dedi Suparman :iya mas ini info
@Bengkalis : salam kenal juga, tukar link saya suka itu
@Aneka Remaja : makasih
@Muhammad A Vip :setuju mas, cerita secara gak langsung mendidik tapi gak terasa digurui
@threex-hans : makasih sob, memang ku harapkan, maaf belum update
@asuransioke :ok mas, senang sekali saya
cerita sejarah yg cukup panjang
sepertinya nama dadapan itu ada di beberapa daerah
iyaa saya sering dengar kisah ande ande lumut dengan mbok rondo dadapan, ketika pada akhirnya klenting kuning yang sama yuyu kangkang nggak mau disebrangin karena saking baunya, malah justru dipilih sama ande ande lumut. cuman nggak nyangka aja ternyata Dadapan dari nama Mbok Rondo itu ternyata ada daerahnya beneran
ande-ande lumut romantis tenan, waktu kecil ayah sering bercerita kisah ini, he he
Makasih :)
O.o.t, contoh ngilangin sidebarnya, ada di -paiminlaw.blogspot.com-
@attayaya-mading :sepanjang hamparan dam karangkates Bang
@Gaphe : Tentang desa jenggala, bekas kraton kerajaan jenggala juga ada prasastinya di desa itu
aku suka banget baca cerita-cerita legenda seperti ini , apa kabar pak
rupanya seperti itu cerita tentang dadapan ya pak
met malam mas
semoga kampung dadapan sejahtera dan aman selalu
jauh dari ulat bulu
jadi ingat salah satu cerita sejarah yang saya baca... sering2 deh posting begini om hehe saya suka bacanya
@attayaya-mading : met pagi Bang Attay, hiiii ulat bulu smoga gak kesini Bang. Jijik
@NINDAAA : Insyaalloh saya usahakan, doakan selalu ada bahan untuk nulis.
dadapan keknya pernah dengar di sinetron kaca benggala neh... heheheh
@cerita dewasa : berarti tetangga kampung desa saya terkenal. makasih
nice info gan, gan jadi pengen di copas ke blog ane..
boleh?
thx
cerita rakyat semacam ini harus dipelihara supaya anak cucu kit tak lupa dan kamu telah melakukannya. di desa saya juga ada legendanya tapi sekarang sudah tak terdengar lagi orang bercerita tentang itu. sedih raanya
Posting Komentar